Sabtu, 11 Mei 2019

assalamu alaikum wr. wb.
 hey guys. udah lama banget nih, gue gak ngeblog. sumpah sih gue kangen banget sama kalian. kira-kira kabar kalian apa ya? semoga kalian juga baik. sama seperti gue.

Selasa, 16 Juli 2013

gaya cerpen

MENJADI CEWEK CUEK

            Lolita adalah wanita yang mudah mengagumi seseorang, mudahnya mengasihani kepada sesama, dia juga wanita yang baik. Lolita wanita yang kadang polos dan kadang juga nyebelin bagi teman-temannya. Dia mempunyai sahabat yang bernama Delia. Delia teman yang baru iya kenal tapi dia sudah menganggap bahwa Delia adalah saudaranya sendiri, karna bagi Lolita Delia sudah merasa cocok di hatinya untuk di jadikan sahabat baiknya.
            “Del, enak ya, jadi Cery dari semester satu, sampai semester tiga cowoknya masih itu-itu aja, gak ganti-ganti, sedangkan gue dari semester satu sampai semester 6, udah berapa kali ganti cowok, cape juga kaya gini Del, mantan gue kalau di hitung-hitung melebihi 30 kali ya?” Kata Lolita sambil memang keningnya dan melamun melihat Cery yang sedang berduaan bersama cowoknya, cewek yang mereka kenal di kampusnya.
            “Hah? Loe serius mantan loe sebanyak itu? Niat ngoleksi loe ya?”
            “Dulu waktu SMA, target mantan gue sampai 50 Del, tapi baru segini aja gue udah jenuh Del?”
            “Stres loe ya, mantan pacar di koleksi, kalau masalah uang, di koleksi boleh, kalau cowok loe koleksi karma bisa loe yang ada.”
            “Udah Del, gue udah ketemu si karma, bahkan trauma kali yang ada.” Lolita berhenti sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.
            “Del, gimana kalau gue cuti pacaran dulu.” Lanjut Lolita menatap Delia.
            “Ah, model cewek kaya loe aja berani cuti pacaran, entar juga kalau di sukai sama cowok ganteng, klepek-klepek loe kaya cacing rebus.”
            “Ya ampun Del, semangatin dong, orang mau berubah juga, gak mau menyakiti cowok lagi dan gak mau disakiti cowok juga.” Mohon Lolita. Tapi Delia tetap cuek dan berpaling kearah lain, tidak mempercayai Lolita, karna Lolita kalau masalah cinta, beda di hati, beda di mulut.
            “Susah sih, kalau type cewek kaya loe, type bosenan, sebulan putus, entar ganti lagi, bentar lagi, ganti lagi, yang di sukai siapa? Jalannya sama siapa? Kan gak nyambung Ta.”
            “Ya justru itu. Loe bantuin gue.”
            “Loe itu, type cewek yang mudah jatuh cinta, jadi fikiran loe dulu yang di rubah. Baru sikap loe nanti yang mengikuti.
            “Caranya?” Tanya Lolita penasaran.
            “Loe harus jadi cewek cuek.”
            “Hah? Stres loe ya. Gue type cewek centil, banyak bicara, dan biasa merhatiin orang lain, supaya gue bisa membaca fikiran orang lain. Malah di suruh jadi cewek cuek. Gimana bisa? Rempong aja hidup gue.” Sewot Lolita.
            “Karena loe sering merhatiin orang, makanya loe mudah jatuh cinta, termasuk kalau ngeliat cowok-cowok ganteng.”
            “Ya.. Iya juga sih, tapi…. Berat banget gitu.” Lolita sambil berfikir ulang.
            “Terserah loe aja deh. Belajar dewasa aja loe, jangan mudah jatuh cinta, mudah nyakitin cowok, mudah disakitin juga.” Lolita hanya menggaruk-garuk kepalanya.
            “Bener juga ya, yang di bilang Delia.” Gumamnya dalam hati.
            “Cuek itu bukan berarti kita gak perhatian loh, cuek itu sebagian dari iman.”
            “Del, setau gue kebersihan itu sebagian dari iman, kenapa jadi cuek itu sebagian dari iman, emangnya ada ayat-ayat Al-quran yang menerangkan seperti itu?”
            “Gak ada sih, ngasal aja gue. Haha…” Lolita hanya memutar kedua bola matanya ke kanan, mendengar ocehan Delia.
            Pada malam itu, Lolita di kamar sangat bingung dan resah memikirkan kata-kata yang tadi siang Delia katakan kepadanya. Menjadi cewek cuek memang berat baginya, memang Lolita terbiasa dan mempunyai karakter yang ramai, dan mudah bergaul, tiba-tiba harus merubah sikapnya menjadi diam dan sok cuek ataupun sok mahal.
            “Aku ngerti sih, yang di katakan Delia, cuek-cuek perhatian. Dalam arti cuek tapi perhatian, cuek dengan santai dan buat orang misterius bahkan terlihat anggun dan menarik agar orang lain yang mendekati, bukan kita yang mendekati.” Kata Lolita di kamarnya.
            “Kira-kira gue bisa gak ya? Ehm…Gue coba dulu aja deh nanti, jangan menyerah sebelum mencoba, semua secara perlahan.” Lolita berusaha membuka internet dan mencari artikel tentang bagaimana cara menjadi cewek cuek. Di layar laptopnya terdapat banyak artikel yang membuat dia lebih sulit memilih untuk membukannya. Lolita mencoba membuka satu persatu dari semua artikel tersebut.
Cara menjadi wanita cuek
1.      Jangan pernah melihat orang lain, lihatlah diri sendiri dari mulai kelebihan anda, dan mengurangi kejelekan anda, karena semakin anda melihat orang lain, maka semakin mudah anda menjadi iri melihatnya, termasuk wanita cantik dan fashion.
2.      Jangan melihat cowok ganteng yang ada di sekitar anda, tapi berusahalah agar dia melihat anda, dan tarik perhatiannya, secara pelan-pelan.
3.      Jangan terlalu mermperhatikan lawan jenis, itu akan membuat anda mudah jatuh cinta dan mudah di sakiti, ataupun menyakiti orang lain.
4.      Jadilah wanita yang misterius, diam dan santai tapi tetap peduli dengan orang lain yang membutuhkan.
5.      Jangan terlalu banyak bicara, karna cowok tidak suka cewek centil dan mudah bergaul dengan pria lain.
6.      Berpakaian tidak mesti fashion dan keren, yang penting rapih dan bersih, itu menandakan bahwa anda lebih dewasa.
“Berat banget menjalani semua ini, apalagi nomor 5. Tapi gue yakin bisa.”
      Keesokan paginya di kampus, Lolita sangat terlihat anggun dan santai, berpakaian lengan panjang dan jins biru. Berjalan dengan rileks mencoba menjadi wanita yang pelan tapi tetap santai dan terlihat dewasa.
“Hey ta.” Sapa seorang cowok yang melewatinya.
“Hey.” Ketika masuk kelas, Delia mencoba melirik kearah Lolita. Delia terlihat biasa tapi tetap berfikir bahwa Delia sudah tau dengan apa yang dia lakukan, karena ucapannya kemarin. Delia hanya tersenyum kecil sambil melirik kearah Lolita.
“Ta, nanti malam temenin gue ke toko buku ya?” Kata Darma seorang cowok ganteng yang udah lama sahabatan bersama.
“Liat nanti malam aja ya Dar.” Jawab dengan santai. Mereka bertiga satu kelas. Darma bingung. Dan mulai memperhatikan Lolita yang tiba-tiba diam dan tidak banyak bicara, biasanya dia paling mudah memulai pembicaraan, mudah tertawa dan bercanda.
“Ta, loe kenapa sih hari ini? Loe gak sakitkan!” Tanya Darma penasaran.
“Enggak.”
“Punya masalah?”
“Enggak juga.”
“Terus kenapa dari tadi loe diam aja?”
“Lagi pengen diam aja.” Darma hanya menganggukkan kepalanya. Delia hanya diam dan pura-pura tidak tau.
 “Gue rasa loe stress Ta.” Singkat Darma memandangnya.
“Sial banget hidup gue di bilang stress, dibilang sakit. Berat banget kayanya jadi cewek pendiam dan nyuekin semuanya.” Gumam Lolita dari hati. Lolita mencoba keluar kelas, lalu pergi ke toilet dan merasa kelas itu sangat membuat dia sesak nafas karna berat baginya untuk menjadi cewek cuek yang dia inginkan. Lolita menarik nafas panjang dan di keluarkannya pelan-pelan, untuk menahan segala amarah, ingin rasanya Lolita marah kepada Darma yang mengucapkan hal-hal yang tidak ia inginkan.  Tapi berusaha jadi wanita sabar dan tidak mudah terpancing segala emosinya di lingkungan ramai dan terbuka seperti itu. Ketika Lolita keluar dari toilet, tiba-tiba Leon melewatinya. Lolita sangat terkejut, Leon adalah cowok yang di sukai Lolita saat ini. Lolita tidak memandang Leon dan Leon juga hanya melewatinya. Bahkan tidak menyapa Lolita.
“Nyebelin banget sih, gak nyapa gue sedikitpun.”
“Lolita.” Suara itu sangat di kenal oleh Lolita. Ternyata Leon memanggilnya ketika berjalan Leon sempat berhenti dan berbalik untuk memanggil Lolita. Lolita tersenyum diam.
“Iya, kenapa?”
“Gak, cuma ngetes aja.” Jantung Lolita sesak dan kesal. Ternyata hanya ngetes suara Lolita saja Leon. Sungguh kecewa baginya.
“Tumben banget Lolita diam saat ketemu gue? Biasanya dia yang nyapa gue duluan.” Gumam Leon dari hati ketika berlalu dari Lolita dan menuju kelasnya. Akhir-akhir ini Lolita dan Leon cukup diam, Leon memang cowok yang menarik di mata wanita termasuk wanita cantik.  Lolita sempat menghindar sedikit kepada Leon, tapi ternyata Leon mulai memperhatikannya ketika Lolita sedikit berubah, Lolita lebih sering sendiri dan hanya di temani oleh laptopnya di perpustakaan. Lolita sangat kesal ketika melihat Leon ada di perpustakaan, ingat ketika Leon memanggil Lolita hanya ngetes saja, wajahnya sedikit masam dengan kehadiran Leon di sana.
“Ta, tumben ada disini.” Sapa seorang cowok dari arah belakang Lolita. Lolita berbalik kearah suara itu. Ternyata Leon yang menyapanya.
“Iya Yon, lagi buat proposal skripsi.”
“Owh, mau di bantuin?”
“Boleh.” Leon langsung duduk disamping Lolita sambil melihat laptopnya, Leon membantu mengetik naskah proposal.
“Rajin banget baru semester 6 udah ngurusin proposal skripsi.”
“Iya, buat bayangan aja.” Polosnya
“Akhir-akhir ini loe sedikit berubah Ta.”
“Berubah kenapa?” Jawab Lolita.
“Lebih pendiam aja. Apa sedang ada masalah?”
“Ternyata Leon merhatiin gue juga.” Gumam Lolita dari hati. Semakin lama mereka semakin dekat, semakin akrab dan semakin romantis hubungannya, bahkan lebih sering berkomunikasi. Lolita senang sekali dengan perubahannya, membuat orang yang dia sukai menjadi lebih dekat dengannya.                                     
“Dar, sorry ya kemaren gue gak bisa balas bbm loe, Karena paket bbm gue habis. Dan gue juga lagi gak bisa, kemaren lagi ada tamu juga di rumah.”
“Leon.”
“Kog tau?” Terkejut Lolita menatap mata Darma dalam-dalam.
“Tau aja. Kalian udah terlihat dekat.” Lolita hanya tersenyum manis. Darma hanya diam menatap Lolita yang sedang jatuh cinta.
“Ta, ke kantin yuk.” Sapa Leon tiba-tiba sudah berada di hadapan Lolita, Leon mengajak Lolita ke kantin untuk makan siang bareng.
“Darma mau ikut gak?” Sapa Leon.
“Duluan aja, nanti gue nyusul deh.” Jawab Darma. Ternyata mereka sama-sama menyukai satu makanan, yaitu bakso urat.
“Ta, aku mau bicara sesuatu.” Kata Leon dengan serius.
“Apa?”
“Jika ada seorang lelaki yang menyukai kamu. Apa yang akan kamu lakukan?”
“Kayanya Leon mau ngungkapin perasaannya ke gue nih, aduh… Jantung gue gak bisa diam. Ciusssss….” Gumam Lolita dari hati.
“Ehm… Gue akan lihat dulu siapa yang menyukai gue itu? Serius atau enggak?”
“Oh, gitu. Tapi kalau ganteng pasti di terimakan!”
“Tergantung sih, emang kenapa? Kog menanyakan hal itu?”
“Karena ada yang menyukai loe.”
“Siapa?” Lolita sangat penasaran dengan apa yang Leon ucapkan. Membuat Lolita semakin bingung.
“Itu orangnya.” Leon langsung menunjukkan orang yang ia maksud ada di belakang Lolita sedang memesan makanan.
“Darma.”
“Iya, Darma. Dia yang menyukai loe.” Lolita melemah bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini sangat tidak seperti apa yang dibayangkan sebelumnya. Buyar khayalannya, seketika tersendat lalu mengambil minuman. Leon memanggil Darma untuk makan bareng bersama mereka. Lolita mengalihkan pandangannya kearah lain. Merasa sangat gelisah saat Darma akan duduk disampingnya.
“Hey sayang.” Sapa seorang wanita cantik sambil mencium pipi Leon.
“Hey juga sayang.” Lolita terkejut melihat cewek itu sangat mesra kepada Leon.
“Siapa Yon.” Tanya Lolita.
“Kenalin ini pacar gue.” Lolita menatap mata Leon lalu mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Begitu juga Darma sempat terkejut bahwa cewek itu kekasihnya Leon. Darma sangat memikirkan perasaan Lolita yang selama ini merespon Leon dan menyukainya. Tapi ternyata semua berakhir seketika tanpa ada tanda bahwa Leon sudah mempunyai kekasih. Darma melirik kearah Lolita, Lolita hanya diam dan menundukkan kepalanya dengan lemah dan penuh diam seribu bahasa. Cewek itu mendahului jabatan tangan kepada Darma dan Lolita untuk memperkenalkan dirinya.
“Gue Sherin.” Katanya dengan lembut.
“Kelembutan wanita itu sangat jauh berbeda denganku, tidak seperti aku dan tidak secantik aku.” Gumam Lolita dari hati.
“Iya ta, gimana jawabannya?”
“Jawaban apa ya?” Dengan polos Lolita menanyakan ulang.
“Iya jawaban cintanya Darma sama loe.” Darma tersendat makanannya lalu mengambil air minum untuk meminumnya.
“Maksudnya apa ya? Kog ada urusannya sama nama gue?” Heran Darma.
“Loe sukakan sama Lolita?” Darma mulai gugup, dengan ucapan Leon yang mengetahui segala perasaannya kepada Lolita.
“Iya, gue udah lama suka.”
“Lebih baik aku mencintai dengan apa yang mencintaiku, bukan mencintai orang yang tak sedikitpun mencintaiku.” Gumam Lolita dari hati, lalu dia mulai tersenyum.
“Yeah…. Aku juga suka sama Darma.” Leon dan Sherin bertepuk tangan dan semua mata tertuju kepada mereka dengan semua orang di kantin itu.
“Aku harap ini bukan karena terpaksa dan bukan karena sebuah pelarian semata, aku tak pernah menyangka bahwa sesungguhnya yang menyukaiku bukan ada di hadapanku, tapi ada di belakangku yang diam-diam menyentuhku secara perlahan lalu tak berani mengungkapkan dan kini aku terdiam dan membisu, ketika ku tau semua cintaku ada pada Darma sahabatku.” Gumam Lolita. Darma langsung memegang kedua tangan Lolita di hadapan Sherin dan Leon. Leon sangat senang setidaknya mereka sudah bahagia, walau kedekatan Leon selama ini kepada Lolita hanya menjadi comblang mereka dan menyatukan mereka berdua.